Keripik Kecantoel
2. Inovatif dalam mengkampanyekan produk agar sesuai dengan kondisi terkini agar memperluas pengetahuan konsumen terhadap Kecantoel.
3. Memberikan kepuasan terhadap pelanggan.
4. Mencari keuntungan dengan modal kecil.
SWOT:
Rencana Operasional
Tentunya dengan melihat hasil survey lapangan yang dilakukan, maka kami akan melakukan penjualan baik menggunakan metode online maupun offline. Yang akan dilaksanakan di lingkungan Kampus Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Mengingat adanya ketertarikan dari mahasiswa/i Unpar terhadap barang jualan maka perlu diatur rencana operasional agar bisnis ini dapat beroperasi setiap harinya.
Arus produksi keripik kaca:
Membeli barang dan bahan yang diperlukan untuk memproduksi keripik kaca.
Melakukan pengemasan produk keripik kaca.
Penjualan produk keripik kaca.
Berdasarkan arus produksi diatas, maka proses produksi keripik kaca dimulai dengan membeli segala kebutuhan barang dan bahan yang dibutuhkan untuk dapat memproduksi keripik kaca. Setelah itu keripik kaca yang sudah dibeli akan dikemas sedemikian rupa agar dapat dijual kembali kepada para konsumen, baik melalui pembelian online maupun offline. Penjualan akan dilakukan sebagaimana telah dijelaskan di dalam strategi pemasaran.
Rencana Keuangan
Harga Pokok Produksi
HPP
= Harga Produksi : Jumlah Produksi
= Rp.230.000 : 50/Pcs
= Rp. 4.600,-
Harga Jual Per Unit (HJP)
HJP
= Harga pokok x 50%
= Rp. 4.600 x 50%
= Rp. 2.300,-
Sehingga untuk jual
= Harga pokok + Harga Jual Per Unit
= Rp. 4.600 + Rp. 2.300
= Rp. 6.900,- (Dibulatkan menjadi Rp. 7.000,-)
Alur Pembayaran
Kami menerima berbagai metode pembayaran, yaitu dengan:
Cash (Uang Tunai):
Metode lainnya: transfer bank,Q-ris, Atm, E-money,Gopay dan E-Wallet lainnya.
Meningkatkan pelayanan yang lebih baik terhadap pelanggan.
Evaluasi rutin setiap 3 bulan untuk mengevaluasi progres dan penyesuaian rencana jika diperlukan.
Mengembangkan dan menguji coba varian baru dalam 2 bulan.
Ekspansi distribusi melalui sosial media .
Melakukan kerjasama dengan kantin atau toko penjual makanan.
Melakukan finansial literatur yang tersistematis agar mempermudah proses tata kelola yang baik.
Dapat menjadi produk yang dikonsumsi dalam rangka pemenuhan kebutuhan primer masyarakat.
Melakukan distribusi kepada badan amal dan penggalangan dana pada keuntungan yang didapat, dalam rangka kesejahteraan masyarakat.
Mendukung penuh kegiatan UMKM kota Bandung, dengan peran aktif partisipasi penjualan di event tertentu maupun media sosial
Komentar
Posting Komentar